Waktu, bisakah terulang kembali?
Kembali ke masa itu, ke saat itu,
Mengubah semua kesalahan-kesalahan yang
kuperbuat padanya.
Aku menghirup oksigen, tapi kenapa dada
merasa sesak.
Seperti tidak pernah menghirup oksigen.
Aku butuh tabung pernafasan untuk
membuat dadaku ini lepas dari sesak.
Setelah mengakui semuanya, apa yg
kurasakan padanya, apa yg terjadi padaku.
Apa yg kuperbuat, malah menambah rasa
sesakku.
Dia memang tipe orang yang tidak peka.
Ataukah memang aku tidak menjadi prioritasnya.
Aku jatuh cinta padanya. Tulus. . . Aku
tidak pernah memandang status sosial, pekerjaan,
Dimana dia berasal, bagaimana dia
dahulu. Aku tidak peduli!
Aku tulus. . . Tapi, dikecewakan begitu saja.
Aku banyak diam melihat tingkahmu.
Aku benci pria yang tidak konsisten, aku
benci pria pecicilan, aku benci pria yg ramah kesemua wanita.
Itu karena cintaku sudah terlanjur
dalam.
Harusnya dia tau itu, tapi. . . Sekarang
sudah terlanjur hancur.
Tidak ada yang bisa tertolong.
Rasanya sudah hilang padaku, apa yg ku
harap lagi?
Yang ada hanya rasa sesak didada.
Seperti ini rasanya hidup tanpa oksigen.
Sesak!
Tanpa ku sadari dia sudah menjadi
oksigen untukku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar